Kamis, 25 September 2014

Peran Akhlak dalam Kehidupan Sosial dan Karir (Part 1)





Pendahuluan

Pengetahuan tentang peran akhlak pada kehidupan sosial dan karir, perlu didapatkan untuk menunjang keberhasilan hidup bermasyarakat dan karir. Tidak sedikit orang yang sukses dan luar biasa pengetahuan ilmunya dan pendidikannya, tapi ia gagal dalam karir dan hidupnya karena tersandung masalah moral.
Tiap-tiap karir membutuhkan dukungan moral-moral tertentu, masing-masing karir tidak sama kebutuhan moralnya. Misalnya, seorang pedagang. Dibutuhkan kepribadian yang efisien dan keuntungan material sedangkan orang yang berjiwa sosial yang ingin sukses dibutuhkan kepribadian mudah memberikan keuntungan kepada orang lain. Kita nantinya tinggal membangun kepribadian apa yang dibutuhkan pada pekerjaan-pekerjaan tertentu.
Pada tahun 2013-2014 awal, Indonesia dikejutkan oleh banyaknya tokoh yang berkarir dalam dunia politik, sosial bahkan dakwah, telah tersandung dalam berbagai macam kasus pidana. Mulai dari penipuan, perzinaan, korupsi dan lain sebagainya. Sebagai contoh, ustad Guntur Bumi yang selama ini menjadi inspirasi para remaja bahkan ibu-ibu muslim dalam mempelajari Islam. Namun terbukti bersalah dalam kasus penipuan hingga puluhan juta kepada pelanggannya. Kemudian, ada seorang pengusaha yang juga simpatisan dari sebuah partai Islam tersandung kasus korupsi sekaligus perzinaan bersama seorang mahasiswa dalam sebuah hotel. Dan pada akhirnya menyeret pula seorang pemimpin salah satu partai Islam besar di Indonesia tersandung kasus korupsi import sapi. Hal ini mengejutkan berbagai pihak, baik dari internal partai maupun masyarakat umum. Ditambah yang terakhir pada pertengahan 2014 kemarin, telah terbukti seorang menteri agama yang tersandung kasus korupsi dana haji.
Dari beberapa kasus diatas, yang menjadi pertanyaan besar adalah, mengapa mereka yang jelas-jelas memiliki pengetahuan Islam bahkan menjadi panutan masyarakat memiliki moral yang demikian dibenci dan merugikan rakyat. Padahal ilmu pengetahuan yang mereka miliki sehingga menjadi sukses karir dunia bisnis, politik maupun dakwah. Bergelimang harta, kekuasaan dan pujian dari berbagai pihak. Tapi mengapa mereka tersandung moral yang sangat buruk tersebut.
Masalah inilah yang menjadi latar belakang munculnya materi ini. Seberapa penting peranan akhlak dalam kehidupan sosial dan karir. Bagaimana nilai benar salahnya sebuah akhlak dalam hidup bermasyarakat. Sehingga, ketika kita memiliki pengetahuan tentang peran akhlak dalam kehidupan sosial dan karir, maka kita akan mampu menentukan jenis kepribadian yang bagaimana yang mampu menunjang kesuksesan kehidupan sosial dan karir kita kedepan. 

Berikut ini pokok bahasan yang nantinya akan kita bahas. 

Pokok Bahasan


  1.  Pengertian 
  2.  Peranan Akhlak
  3.  Nilai Akhlak
  4.  Merumuskan Akhlak
  5.  Akhlak Tokoh-tokoh Islam 
  6.  Kekeliruan Berkarir tanpa Akhlak


Pengertian

Pengertian Akhlak scr Umum

Sebelum kita berbicara mengenai peranan akhlak, maka kita akan mengenal akhlak terlebih dahulu. Berikut ini, pengertian akhlak menurut bahasa dan para ilmuwan.
a.      Akhlak Menurut Bahasa
Dalam kamus besar bahasa indonesia online kata akhlak diartikan sebagai budi pekerti ; kelakuan. Sebenarnya Akhlak berasal dari bahasa arab, yaitu jama’ dari kata “khuluq” ( خلوق ) secara bahasa kata ini memiliki arti perangai atau yang mencakup diantaranya: sikap, prilaku, sopan, tabiat, etika, karakter, kepribadian, moral dll. Kemudian, dalam Bashaa-ir Dzawi Al Tamyiz fi Lathaa- if Al Kitab Al Aziz Baashiroh fi Akhlak adalah pikiran yang lurus. Kata al-khuluqu digunakan pula dalam menciptakan sesuatu yang tanpa permulaan dan tanpa meniru.
b.      Akhlak Menurut Terminologi
Ibnu Miskawaih (w. 421 H/1030 M) mengatakan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Sementara itu, Imam Al-Ghazali (1015-1111 M) mengatakan akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gambling dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan

Sedangkan menurut Prof.Dr. Ahmad Amin akhlak ialah kebiasaan kehendak. Ini berarti bahwa kehendak itu bila dibiasakan akan sesuatu maka kebiasaannya itu di sebut akhlak. Contohnya bila kehendak itu dibiasakan memberi, maka kebiasaan itu ialah akhlak dermawan. Seseorang akan memiliki sebuah akhlak tertentu ketika dilatih, dibiasakan.

Dalam arti bahasa diatas, akhlak disamakan dengan moral dan etika. Tentang kata Moral secara etimologi sama dengan Etika, sekalipun asal katanya berbeda. Jika kita memandang arti kata moral, perlu diperhatikan bahwa kata ini bisa dipakai sebagai nomina (kata benda) atau sebagai adjektiva (kata sifat). Jika kata moral dipakai sebagai kata sifat artinya sama dengan etis dan jika dipakai sebagai kata benda maka artinya saa dengan etika. Menurut artinya yaitu nilai/ norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
Jika bisa kita simpulkan, Akhlak bisa dikatakan sama dengan moral yaitu sifat yang tertanam dalam jiwa seseorang yang sudah menjadi kebiasaan sehingga dalam melakukan perbuatan tanpa pertimbangan panjang sudah menjadi reflek dilakukan.

Pengertian Akhlak dalam Kehidupan Karir

Kehidupan berkarir yang kita maksud disini, dimana sidah menjadi asumsi diawal bahwa berkarir kita tidak semata-mata tanpa arah dan tujuan, melainkan berorientasi mewujudkan pembangunan masyarakat yang baik. Sehingga pengertian akhlak dalam kehidupan berkarir disini adalah reflek perilaku yang dapat menunjang kesuksesan karir di masyarakat. Hal ini menjadi batasan pembahasan artikel ini. sehingga yang menjadi rumusan masalah disini adalah bagaimana peranan akhlak / moral dalam kehidupan sosial dan karir untuk mewujudkan masyarakat yang baik.



Tidak ada komentar: